Lebarnya Perbedaan Klasifikasi Modal dan Omset Usaha Sulitkan Penentuan UMKM Naik Kelas

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mengatakan, kriterita kenaikan kelas UMKM saat ini sulit dicapai. Saat ini, kriteria untuk UMKM naik kelas adalah kenaikan omset dan aset UMKM sebagaimana diklasifikasikan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Namun demikian, kenaikan kelas UMKM tersebut dinilai terlalu sulit dicapai mengingat lebarnya rentang omset usaha dan modal antar masing masing klasifikasi usaha.

"Akibatnya, dampak program pemberdayaan UMKM menjadi sulit untuk dipetakan dan kinerja pemerintah sulit dihitung secara kuantitatif," kata Arif dalam keterangannya, Minggu (22/10/2023). Arif menekankan kolaborasi dengan berbagai stakeholder menjadi sangat penting dilakukan untuk menaikkan kelas UMKM. "Mitra pembina dan pendamping UMKM yang sudah memiliki tools untuk menilai kelas UMKM, dapat diajak bekerjasama agar tools tersebut dapat dimanfaatkan masing masing pemerintah daerah," ujarnya.

Ia meyakini berbagai mitra pembina UMKM di Indonesia sudah memiliki perhatian terhadap kriteria UMKM Naik Kelas. Dalam pembinaan UMKM, dibuat klasifikasi kelas yang lebih kecil, bukan hanya berdasarkan aset dan omset, tetapi juga indikator lainnya. Elektabilitas Anjlok, Ganjar Mahfud Ubah Strategi, Hasto: Prabowo itu Antitesa Jokowi Halaman 3 Kebutuhan BBM Diprediksi Naik 5 Persen Musim Libur Natal dan Tahun Baru 2024 Sripoku.com

Ramalan Zodiak Paling Beruntung Besok Selasa 19 Desember 2023: Virgo, Libra hingga Capricorn Melki Sedek Huang Rontok dari Kursi Ketua BEM UI, Sehari Sebelumnya Ajak Latihan Debat Gibran Halaman 4 Pakar Terpukau oleh Terowongan Hebat Hamas, Sebut Ada Pengaruh Korea Utara dan Iran Halaman 4

"Indikator tersebut diantaranya menurut Bank Indonesia adalah UMKM Digital, UMKM yang terhubung dengan akses pembiayaan, UMKM ekspor, dan UMKM Hijau," kata Arif. Sedangkan menurut Pemerintah Daerah adalah indikator produktivitas, indikator akses permodalan, indikator intervensi pemerintah, dan indikator lingkungan usaha yang berkelanjutan (ekonomi hijau), dan melestarikan kearifan lokal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *